Kamis, 09 Mei 2013

Sejarah Automasi Perpustakaan di Indonesia


Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu sebuah informasi yang relevan, akurat dan cepat. Adapun Perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di perpustakaan dimulai pada masa pra komputer. Pada masa itu segala bentuk pencatatan yang dilakukan di kantor-kantor termasuk perpustakaan masih menggunakan mesin ketik manual, kemudian berlanjut dengan menggunakan mesin ketik listrik (elektronis) atau yang biasa disebut dengan mesin ketik IBM.
Setelah itu pada abad ke-19 munculah komputer di negara-negara maju, akan tetapi di Indonesia baru masuk pada tahun 70-an, dan pada waktu itu komputer masih digunakan secara off-line. Meskipun pada waktu itu sudah terdapat perangkat-perangkat lunak untuk sistem sirkulasi, pengatalogan, atau pengolahan, tetapi belum dihubungkan dengan sistem yang terpadu. Kemudian dengan adanya kemajuan teknologi informasi , pengolahan dan pengelolaan bahan pustaka di perpustakaan dapat dilakukan secara terautomasi. Selain itu, komputer yang sebelumnya masih digunakan secara off-line dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, kini dapat digunakan secara on-line yang dapat dihubungkan dengan jaringan internet. Sehingga saat ini pamustakasangat dimudahkan dalam melakukan pencarian sebuah koleksi perpustakaan, yaitu dengan menggunakan OPAC (Online Public Cataloging Rule), yang mana pemustaka dapat melihat daftar buku yang dibutuhkan tanpa mencarinya langsung di perpustakaan yang dituju.
Sistem yang baku dalam pengelolaan koleksi perpustakaan adalah penggunaan standar pengelolaan. Salah satu standar metadata yang digunakan dalam pengelolaan koleksi berbasis automasi perpustakaan adalah metadata Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC). Format IndoMARC merupakan standar metadata bagi pemasukan data katalog secara terautomasi sehingga dapat mempermudah tukar data antar perpustakaan dan juga melakukan penyalinan data bibliografis dari pangkalan data perpustakaan lain.
IndoMARC telah digunakan dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI lebih dari 20 tahun. IndoMARC dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI untuk kepentingan automasi pengatalogan bahan pustaka di Indonesia. IndoMARC mulai dikembangkan pada tahun 1986 dan telah mengalami revisi empat kali. Terbit pertama kali pada tahun 1991, pada edisi pertama IndoMARC hanya memuat untuk format buku. Selanjutnya edisi ke-2 pada tahun 1994, pada edisi ini IndoMARC tidak hanya memuat untuk format buku, tetapi juga serial dan manuskrip. Lalu pada edisi ke-3 (tahun 2006) dan ke-4 (tahun 2011) IndoMARC sudah mengadopsi MARC 21 sehingga memuat untuk semua jenis bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
Penerapan IndoMARC selalu diikuti dengan penggunaan standar pengatalogan, seperti Anglo-American Cataloging Rule edisi 2 (AACR2) dan Resource Description and Acces (RDA). Perpustakaan Nasional RI menggunakan format IndoMARC untuk pengatalogan semua jenis bahan pustaka yang ada dikoleksi Perpustakaan Nasional RI. Keseluruhan cantuman ini akan menjadi landasan bagi terciptanya pangkalan data (bibliografis) nasional yaitu berupa Katalog Induk Nasional.

Semoga bermanfaat ^_^


Bibliografi:


Sinopsis Film Pendek Love Language


One day, there was a girl sitting on a chair under a tree, listening to music and filling crosswords puzzle. Suddenly, a boy came, he sat and then read a newspaper. Then, he is asked to the girl,Can I borrow your pen real quick?” But the girl did not hear that. Then, the boy repeated it. And finally, she lend her pen to him.
On the second day, the boy came  again to the place and he hoped the girl would come again.  He waited very long, but finally she came. Because he was very vexed  about what the girl was listening to, he asked “ What are you listening to?” But there was no respon. Then, the boy wrote  it on a paper. And then, the girl replied the letter, it said “A special song”, the boy asked again “Can I listen to it?”The girl answered,No, I’m embarrassed”. In  the last letter the boy asked “I’d love to see  u again. Can I have your number?” The girl repliedNo, I don’t have a number.Then the boy respondedReally? That’s a terrible lie. Sounds good, I’ll see u then.

On theThird day, the boy came again to the place. And then the girl came too, and greeted with a letter “it’s good to see you again”. On this third meeting, they looked very friendly. Then, the girl gave him a letter again, “Would you like to listen to my song?” And then, the boy answered, “I’d like that.” But when the boy listened to the song, he said, “That’s weird, I don’t hear any…”, and suddenly the girl replied with sign language. Apparently the girl was mute. But the boy insisted on telling her that she was still pretty.

"That is the short story of love language film. i think this movie is  so sweet. value that can be drawn from this film is love not with say, but love with a feel"