Asal-usul lontong tuyuhan yang
diceritakan oleh salah satu pedagang yaitu Bapak Katemin.
Menurut beliau asal-usul Lontong Tuyuhan
ini tidak lepas dari sosok Sunan Bonang yang bernama asli Raden Makdum Ibrahim.
Pada saat itu beliau sedang menyebarkan
agama islam di daerah Rembang, dalam proses penyebaran agama islam Sunan Bonang
bertemu dengan Blancak Ngilo yang selalu memusuhi beliau. Karena dengan cara
halus tidak mempan, akhirnya Sunan Bonang menggunakan cara keras. Dimanapun
Blancak Ngilo berada Sunan Bonang selalu memburunya.
Suatu ketika Blancak Ngilo sedang makan
opor ayam dengan lontong di tengah sawah, dan dipergoki oleh Sunan
Bonang.Akhirnya Blancak Ngilo pun lari terbirit-birit ketakutan, sampai Blancak
Ngilo tanpa disadari kencing dicelana. Melihat adegan ini dan untuk mengenang
daerah tersebut, Sunan Bonang mengatakan bahwa kelak bila jaman sudah ramai,
daerah tersebut akan bernama tuyuhan, yang merupakan kata serapan dari bahasa
jawa yaitu uyuhan atau tempat Blancak Ngilo lari ketakutan hingga terkencing-kencing.
Cerita legenda tersebut sudah turun
temurun dipercayai oleh masyarakat sekitar sampai sekarang.Dan itulah alasannya
mengapa disebut lontong tuyuhan, karena masakan ini berasal dari Desa Tuyuhan.
Para warga meyakini bahwa lontong hanya akan terasa enak jika dimasak dengan
air Desa Tuyuhan.
Sebelumnya Lontong Tuyuhan disebut dengan Lontong
Balap, karena pada saat para penjual berangkat untuk berjualan, mereka jalan
beriring-iringan seperti orang balapan.