Jika
kita ingat perpustakaan pasti yang ada dalam pikiran kita adalah sebuah gedung
yang dipenuhi dengan rak-rak yang berisi buku. Sekilas memang benar, karena
kebanyakan perpustakaan memang seperti itu. Namun akhir-akhir ini banyak
perpustakaan tradisional atau manual yang sudah berkembang menjadi perpustakaan
digital atau perpustakaan yang sudah terautomasi. Perpustakaan digital inilah
yang dapat menjawab bahwa, perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan gedung dan
buku saja, tetapi juga dengan system penyimpanan, pemeliharaan, dan pengguna
(F. Rahayuningsih, 2007).
Dalam
perpustakaan yang terautomasi, system penyimpanannya tidak terbatas pada bahan
pustaka tercetak, namun juga noncetak, misalnya microfilm, mikrofis, piringan
hitam, pita magnetik, CD, DVD, dan sebagainya.
Dalam
proses pengelolaan perpustakaan perlu adanya manajemen perpustakaan. Manajemen
perpustakaan sendiri merupakan salah satu kajian tentang apa dan bagaimana
cara-cara yang dapat dilakukan, baik melalui teori maupun praktik agar
perpustakaan dapat dikelola dengan berdaya guna dan berhasil guna (Sutarno NS.,
2004).
Manajemen
perpustakaan bertujuan agar perpustakaan yang keberadaannya ditengah-tengah
masyarakat dapat menyeleksi, menghimpun, mengolah, memelihara sumber informasi,
dan memberdayakan dengan memberikan layanan serta nilai tambah bagi mereka yang
membutuhkannya. Dalam proses manajemen perpustakaan itu dimulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, sampai dengan
proses mencapai sebuah tujuan, sehingga tugas perpustakaan dapat tersusun
secara sistematis dan diharapkan dapat
berjalan dengan baik, efektif, dan efisien.
BIBLIOGRAFI
Rahayuningsih,
F.2007.Pengelolaan Perpustakaan.yogyakarta:Graha Ilmu
Sutarno,
NS.2006.Manajemen Perpustakaan.Jakarta: CV. Sagung Seto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar