Rabu, 02 Januari 2013

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERPUSTAKAAN “Strategi Pustakawan dalam Meningkatkan Kompetensi untuk Menjawab Tantangan Global”



Pembicara:
Labibah zain
“Kompetensi Pustakawan di Era Global”
Trini haryanti
“Entrepreunership”
Yuniwati yuventia
“Strategi Menumbuhkan Motivasi Diri”


A.    “Kompetensi Pustakawan di Era Global” Oleh labibah zain
Kompetensi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan atau melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas ketrampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. indikatornya berupa knowledge (pengetahuan), skills (kemampuan), dan attitude (sikap).
Terdapat tiga pengelompokan Kompetensi pustakawan, yaitu sebagai berikut:
1.         Kompetensi umum
Seperti membuat program kerja, membuat laporan kerja, dan mengoprasikan komputer.
2.         Kompetensi khusus
Seperti membuat kajian perpustakaan, karya tulis ilmiah, literatur sekunder, melakukan pelestarian koleksi, penelusuran informasi kompleks, merancang tata ruang, dan perabot perpustakaan.
3.         Kompetensi inti
Seperti pengembangan koleksi, pengolahan, pelayanan, dan perawatan.
Menurut Putu Laxman Pendit, kompetensi pustakawan ada empat yaitu:
a.         Information storage and retrieval (temu kembali informasi)
b.         Scientific communication (komunikasi ilmiah)
c.         Information management (manajemen informasi)
d.        User studies (pustakawan dan lingkungan sosialnya)
Secara umum kompetensi pustakawan ada tujuh, yaitu sebagai berikut:
a.         Librarianship
-   Pengembangan koleksi
-   Pengolahan bahan pustaka
-   Pelayanan
-   Perawatan bahan pustaka
b.         Social skills
-         Communication skills (kemampuan dalam berkomunikasi, yang meliputi cara mendengar, menanggapi, dan mengekspresikan ide).
-         Attitude (sikap, diantaranya meliputi pemahaman diri sendiri, dan pemahaman kepada orang lain).
-          Learning skills-belajar seumur hidup.
c.         Management skills
-  Membuat program dan mempresentasikannya dengan meyakinkan
-  Leadership skills
-  Networking
-  Marketing (publicity, promoting, lobbying)
d.        IT
-   Blogging
-   Social media
-   Photo and imaging
-   RSS feed
-   Goodread
-   Tagging
-   Wiki
-   Online aplication-goggle doc., slideshare
-   Podcasting/video
e.         Research and publish it
-   Lakukan penelitian yang berkaitan dengan pengembangan ilmu perpustakaan
-   Teori-praktek-penelitian-temuan-teori
-   Kenali jurnal-jurnal yang berkaitan dengan ilmu perpustakaan
-   Ikut dalam seminar-seminar
-   Terbitkan sendiri
-   Tulis di blog dan share dengan orang-orang diseluruh dunia
f.          Language skills
-   Bahasa indonesia
-   Bahasa inggris
-   Bahasa-bahasa penunjang sesuai dengan tempat kerja
g.         Local awareness
-   Kemampuan untuk mendokumentasikan kebudayaan lokal
-   Setiap daerah mempunyai kebiasaan yang bisa menjadi identitas
-  Perpustakaan harus mengeksplorasi karakteristik masyarakat untuk preservasi dan memperkaya budaya tersebut
-  Sediakan buku-buku, audio visual yang berkaitan dengan cerita-cerita rakyat setempat. Fungsinya agar mereka membaca dan menjawab pertanyaan seputar cerita tersebut.
                            
B.     “Entrepreneurship” Oleh Trini Haryanti
Yang ada dalam diri seorang entrepreunership adalah sebuah perjuangan dalam dunis kompetisi, berpacu melawan kondisi dunia dengan segala rintangan dan tantangannya, ketika berhasil menaklukkan kompetitor atau membuat sesuatu dan di situlah sisi keberhasilan yang dirasakan.
Pustakawan yang memiliki jiwa entrepreneur adalah pustakawan yang dengan segala semangatnya berjuang menaklukkan segala tantangan yang ada. Tantangan pustakawan tidak pernah dirasakan apabila pustakawan berada di zona nyaman.
a.                   Zona nyaman pustakawan
-          Mendapatkan gaji tetap, mendapatkan tunjangan dan masa depan yang jelas.
-          Mengerjakan rutinitas, dan senang mengerjakannya.
-          Tidak ada pressure di lingkungannya, ia merasa enjoy.
b.                  Zona yang tidak nyaman
-          Gaji, kondisi, kerjaan, situasi, dan status yang tidak jelas.
-          Pekerjaan yang memang bukan hal yang disukai (bosan, emosi, menggerutu).
-          Orang “bermasalah” menjadi tidak bersemangat, membuat masalah baru.
Profesi pustakawan yang belum populer ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua pustakawan. Seperti standarisasi kepustakawanan, sertifikasi pustakawan, dan kredibilitas pustakawan masih harus banyak dibenahi.
Karakteristik pustakawan entrepreneurship adalah sebagai berikut:
a.                   Tidak betah jika berada dalam suatu zona yang nyaman
b.                  Selalu kreatif dan inovatif menciptakan sesuatu yang berbeda
c.                   Selalu tidak bisa tahan melihat yang monoton
d.                  Selalu ingin berbuat banyak hal
e.                   Memiliki jiwa petualang
Karakteristik pustakawan non entrepreuneurship sebagai berikut:
a.                   Tenang, damai, monoton, dan biasa saja
b.                  Pengetahuan statis, mengerjakan rutinitas
c.                   Pada posisi staff, bukan pengambil kebijakan
d.                 Mensyukuri hidup dengan cara menerima apa adanya apa yang sekarang di dapatkan (tidak pernah ada upaya yang dilakukan)

C.    “Strategi Menumbuhkan Motivasi Diri” Oleh Yuniwati Yuventia
Pengertian motivasi menurut beberapa ahli, yaitu sebagai berikut:
a.                   Stephen P. Robbin
Motivasi sebagai suatu kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi yang disebabkan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual.
b.                  Hasibuan
Motivasi sebagai pemberi daya penggerak untuk menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan.
c.                   Sutarto reksohadiprojo dan T. Hani Handoko
Motivasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Jadi motivasi sama dengan kebutuhan. Sedangkan kebutuhan, kemauan, dan kemampuan harus seimbang.
Menurut ibu yuniwati yuventia pustakawan itu harus murah SENYUM, yaitu:
S= salami dengan tulus / menghargai
E= empati
N= nalar (respon positif)
Y= yakinkan pahami masalah dan siap bantu
U= upayakan gagasan orang yang dihadapi
M= mengucapkan terimakasih dan minta maaf tulus
Gaya komunikasi pustakawan:
a.                   Gaya keterbukaan
Mau menerima kritik, saran, dan memberi pelayanan yang memuaskan pada mahasiswa.
b.                  Gaya memberi semangat
Memberi pelayanan dengan senang hati sehingga memotivasi mahasiswa untuk belajar di perpustakaan.
c.                   Gaya suka berdebat/suka bertengkar
Bersikap mencurigai mahasiswa dan galak terhadap mahasiswa  yang melanggar peraturan perpustakaan.
d.                  Gaya penuh perhatian
Bersikap bijaksana, sopan, berusaha mengerti kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran maupun penelitian.

D.    Kesimpulan
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa seorang pustakawan yang dapat menjawab tantangan global adalah pustakawan yang berkompeten dan mempunyai jiwa entrepreneurship.
Jiwa entrepreneurship ini akan membentuk pustakawan yang mandiri, inovatif, dan kreatif. Selain itu pustakawan yang memiliki jiwa entrepreneurship juga tidak betah jika berada di zona yang nyaman, zona nyaman tersebut diantaranya adalah  mendapatkan gaji tetap, mendapatkan tunjangan, dan merasa enjoy dengan pekerjaannya. Dengan tidak betah berada di zona nyaman inilah pustakawan akan termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga akan menjadi pustakawan yang luar biasa.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar